- Aliran Hedonisme
“Tingkah laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan dan kenikmatan/kelezatan”.
Ada 3 sudut pandang dari faham ini yaitu :
1) Hedonisme individualisme / egostik hedonism yang menilai bahwa jika suatu keputusan baik bagi pribadinya maka disebut baik, sedangkan jika keputusan tersebut tidak baik maka itulah yang buruk;
2) Hedonisme Rasional / rasionalistic hedonism yang berpendapat bahwa kebahagiaan atau kelezatan individu itu haruslah berdasarkan pertimbangan akal sehat;
3) Universalistic hedonism yang menyatakan bahwa yang menjadi tolak ukur apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk adalah mengacu kepada akibat perbuatan itu melahirkan kesenangan atau kebahagiaan kepasa seluruh makhluk.
- Aliran Utilisme
Mengatakan bahwa ciri pengenal kesusilaan ialah manfaat suatu perbuatan,suatu dikatakan baik jika membawa manfaat,dikatakan buruk jika menimbulkan mudarat.
Paham ini mengatakan bahwa orang baik ialah orang yang membawa manfaat, dan yang dimaksudkannya ialah agar setiap orang menjadikan dirinya membawa manfaat sebesar-besarnya.
Dengan demikian titik tolak utilisme tidak menguntungkan, karena masih sedikit atau tidak sama sekali tidak mengatakan bilamanakah perbuatan yang baik ditinjau dari segi kesusilaan disebut perbuatan yang bermanfaat. Yang demikian ini sudah tampak ketika utilisme pertama kali tampil sebagai system yang telah berkembang, yaitu pada ajaran seorang tokoh inggris bernama Jeremy Bentham (1742-1832). Secara umum dapatlah dikatakan bahwa sesuatu hal dikatakan bermanfaat, jika memberikan kebaikan kepada kita atau yang menghindarkan kita dari keburukan.
- Aliran Naturalisme
Yang menjadi ukuran baik atau buruk adalah : ”Apakah sesuai dengan keadaan alam”, apabila alami maka itu dikatakan baik, sedangkan apabila tidak alami dipandang buruk . JJ Rousseau mengemukakan bahwa kemajuan pengetahuan dan kebudayaan adalah menjadi perusak alam semesta.
- Aliran Vitalisme
Merupakan bantahan terhadap aliran naturalisme. Sebab menurut faham vitalisme yang menjadi ukuran baik dan buruk itu bukan alam, tetapi vitae atau hidup (yang sangat diperlukan untuk hidup).
Aliran ini terdiri dari 2 kelompok yaitu :
1) Vitalisme Pessimistis (negative vitalistis) : kelompok yang terkenal dengan ungkapan ”homo homini lupus” artinya ”manusia adalah serigala bagi manusia yang lain”.
2) Vitalisme Optimistime. Menurut aliran ini ”perang adalah halal” sebab orang yang berperang itulah (yang memang) yang akan memegang kekuasaan.
- Aliran Gessing nungsethik
Yang terpenting menurut aliran ini adalah ”penghormatan akan kehidupan”, yaitu sedapat mungkin setiap makhluk harus saling menolong dan berlaku baik. Ukuran kebaikannya adalah ”pemeliharaan akan kehidupaan” dan yang buruk adalah setiap usaha yang berakibat kebinasaan dan menghalang-halangi hidup.
- Aliran Idelaisme
Sangat mementingkan eksistensi akal pikiran manusia sebab pikiran manusialah yang menjadi sumber ide. Ungkapan terkenal dari aliran ini adalah ”segala yang ada hanyalah tiada” sebab yang ada itu hanyalah gambaran/perwujudan dari alam pikiran (bersifat tiruan). Sebaik apapun tiruan tidak akan seindah aslinya (yaitu ide). Jadi yang baik itu hanya apa yang ada dalam ide itu sendiri
- Aliran Eksistensialisme
Berpandangan bahwa eksistensi diatas dunia selalu terkait pada keputusan-keputusan individu, artinya andaikan individu tidak mengambil keputusan maka pastilah tidak ada yang terjadi. Ungkapan dari aliran ini adalah ”Truth is subjectivity” atau kebenaran terletak pada pribadinya maka disebutlah baik, dan sebaliknya keputusan itu tidak baik bagi pribadinya maka itulah yang buruk.
- Aliran Marxisme
Aliran ini memegang motto ”segala sesuatu jalan dapatlah dibenarkan asalkan saja jalan dapat ditempuh untuk mencapai suatu tujuan”. Jadi apapun dapat dipandang baik asalkan dapat menyampaikan kepada tujuan.
